Mengatasi Kerontokan Pada Buah Mangga
Mengatasi Kerontokan Mangga
Banyaknya kuntum bunga dan buah mangga muda yang rontok, seringkali mencemaskan pemiliknya. Bisakah kerontokan itu diatasi, hingga tanaman bisa berbuah lebih lebat? Mangga yang sedang berbunga lebat seringkali menumbuhkan harapan pemiliknya, bahwa pohon itu akan berbuah lebat nantinya. Namun harapan itu berangsur-angsur lenyap, ketika banyak kuntum bunga dan buah yang masih pentil jatuh berguguran ke tanah.
KB alami
"Gugurnya bunga dan buah yang masih muda itu, karena KB secara alami," komentar Nyonya dokter Purnama Harun, penggemar tanaman buah-buahan di Pondok Gede, Bekasi. Kuntum bunga yang terdapat pada setiap malai bunga mangga sangat banyak jumlahnya, rata-rata berkisar antara 209- 3.193 kuntum pada mangga gadung, 188- 917 kuntum pada mangga golek, dan sekitar 628 kuntum pada mangga manalagi. Na'mun kuntum bunga sebanyak itu akhirnya gugur. Hanya sedikit yang jadi pentil buah, dan lebih sedikit lagi yang berhasil tumbuh jadi buah yang besar.
Banyaknya kuntum bunga yang gugur itu disebabkan bunga jantan jumlahnya lebih banyak dibanding bunga sempurnanya, ungkap Sabari dalam buku "Mangga" terbitan Pusat Penelitian dan Pengembangan Hibrida, Jawa, 1770. Di setiap malai bunga mangga gadung terdapat 515 kuntum bunga jantan dan 165 kuntum bunga sempurna. Pada mangga manalagi terdapat 216 kuntum bunga jantan dan 179 kuntum bunga .sempurna, sedang pada mangga golek tidak disebutkan jumlahnya. Kuntum bunga jantan terdapat pada pangkal rangkaian bunga, sedang bunga sempurna pada rangkaian ujungnya.
Penyerbukan silang
Penyerbukan bunga mangga berlangsung secara silang. Mekarnya bunga dimulai pada malam hari jam 20.00 dan mekar sempurna berlangsung sekitar jam 12.00. Pada tahap awal, bunga sempurna lebih banyak yang mekar dibandingkan bunga jantannya. Sedang pada tahap akhir, bunga jantanlah yang paling banyak mekar. Keadaan itu kurang menguntungkan bagi proses penyerbukan yang baik, sehingga pembuahan bunga sedikit sekali.
"Gugurnya bunga mangga juga terjadi karena adanya persaingan mendapatkan makanan antara bunga yang tefah terserbuki," ungkap M. Raihan MS., seorang peneliti buah-buahan di Kebun Percobaan Cipayung, Bogor. Putik mangga yang sudah terserbuki itu membutuhkan jatah makanan yang semakin banyak untuk membesarkan dirinya agar menjadi buah yang sempurna. Putik yang kurang menda pat suplai makanan dengan sendirinya akan rontok, dan kerontokan itu akan berlangsung terus. Tetapi setelah bobot buahnya mencapai sekitar 50 gram, ia bisa bertahan terus di pohon sampai besar dan matang, kalau tak ada gangguan lain yang bisa menggugurkannya. Semakin ,jauh letak calon buah dari pangkal malai, kemungkinan gugurnya semakin cepat.
Buah muda yang terletak di pangkal malai biasanya mampu bertahan tumbuh sampai besar, karena ia lebih dulu mendapatkan suplai makanan dibanding buah lainnya. Banyaknya buah mangga per malai sangat tergantung dari varietas mangganya. Semakin besar tangkai malai bunga, kemampuannya menopang banyaknya buah juga semakin besar. Kalau satu malai hanya mampu menahan satu kg buah, misalnya, maka ia hanya bisa menahan 2-3 buah mangga gadung, atau 1-2 buah mangga manalagi. Yang jelas bunga mangga punya sifat mudah gugur. Selain sebab-sebab itu, keguguran itu bisa juga disebabkan oleh hujan lebat, kekeringan atau kekurangan air di mu'sim kemarau, kekurangan unsur hara P atau dan terserang hama penyakit.
Sekitar 100 ton durian telah dikoleksi pemerintah Myanmar, baik yang berasal dari dalam negeri maupun luar negeri. Namun dari semuanya itu hanya beberapa ton saja yang berpotensi untuk dikembangkan. Salah satu di antaranya adalah Durian ton D 77, bertajuk lebar adalah 10,5 m x 10,5 m atau 12 m x 12 m, tetapi untuk ton D 77 ini bisa dengan jarak rapat 9 m x 9 m. Tebal dan kuning dagingnya durian ini buahnya kecil, berbentuk hampir bulat. Tangkainya panjang, ujung buahnya berlekuk. Kalau sudah matang,
Durian kecil ini berjuring sempurna 5 kotak, tetapi kadang- kadang diperoleh buah yang berjuring 6 kotak. Isi dalamnya penuh padat. Setiap juring terdapat 1-5 segmen yang tebal lapisan daging buahnya, karena ukuran bijinya kecil atau kad ang-kad ang ada yang tanpa biji. Warna dagingnya kuning menarik, Durian ton D 77 mulai dikenal para ahli durian di Myanmar pada awal tahun 1970-an. Tetapi baru sekitar tahun 1973 ton itu mulai ditanam di kebun plasma nutfah durian MARDI (Myanmar Agricultural Research and Development Institute) alias Institut Penyelidikan dan Kemajuan Pertanian Myanmar di Serdang, Myanmar.
Berbuah dua kali setahun
Menurut Dr. Zakaria Abidin Mahmud, seorang peneliti dari Bahagian Penyelidikan Buah-buahan MARDI, tanaman durian ton D 77 sudah bisa berbuah untuk pertama kalinya pada umur 5-6 tahun, kalau perawatan pohonnyadilakukan dengan baik. Pem-buahan pertama dan kedua sedikit, tetapi tahun-tahun selanjutnya hasil buahnya terus meningkat sesuai dengan keadaan dan besarnya pohon. Bahkan ton durian yang sama yang ditanam di Selangor, Perak, Terengganu dan Pahang bisa berbuah dua kali setahun, yakni antara Mei-Juni dan November-Desember. Hasilnya, setelah tanaman berumur 12 tahun ke atas tercatat 80-120 buah per pohon pada musim pertama dan 20- 40 buah pada musim kedua.
Ton D 77 ini pohonnya bertajuk sempit, sehingga penanamannya dapat dilakukan pada jarak yang lebih rapat dibandingkan ton durian lain. Jarak tanam ideal durian lain yang umumnya kulitnya hijau tua kekuningan. Durinya besar, pendek, tajam. Pada buahnya yang berbentuk agak membulat itu terdapat 5 jalur lekukan memanjang yang jelas sekali, yang berduri kecil-kecil dan rapat sampai dekat tangkai dan ujung buah. Garis lekukan itu seolah- olah merupakan batas antara pangsa (juring) buah. Durian yang beratnya berkisar antara 1-1,4 kg itu agak sulit dibelah, walau buahnya sudah matang dan jatuh sendiri dari pohonnya. Tetapi setelah lewat sehari, kulitnya yang hijau tebal itu gampang dibelah. Bagian kulitnya yang paling tebal memang terdapat pada ujung buah. teksturnya halus hampir pejal, aromanya harum, rasanya manis berlemak. Bobot daging buah antara 25-35 % dari berat buah.
Durian yang sudah matang, tidak bisa disimpan lama. Buah itu perlu segera dimakan atau dijual setelah 2-3 hari jatuh dari pohonnya.
Durian ton D 77 tergolong kelompok yang matang pada awal musim, sehingga kalau dijual harganya bisa tinggi. Saat itu di Myanmar masih jarang terdapat buah durian yang dijual di pasar.
Jenis portulaka yang populer di Indonesia adalah yang berbunga ungu. Kini ada portulaka dengan warna-warni lain yang dapat
menyemarakkan taman-taman di lingkungan rumah kita. Tanaman herba setahun ini rajin sekali berbunga. Penduduk di daerah Jawa Barat menjuluki portulaka pink ini kembang tabuh dalapan, bunga yang selalu mekar pada jam 8 pagi. Sementara kalangan penjual bunga di pinggir jalan menyebutnya apulaka saja.
Di Bumi Perkemahan Pramuka Cibubur-Jawa, dapat kita jumpai tanaman portulaka dengan berbagai warna bunga. Ada yang merah, pink, jingga, putih, kuning.
Dua jenis yang berbeda. Pada umumnya portulaka memiliki dua macam daun, yang bentuknya runcing dan yang lonjong. Tanaman yang berdaun runcing dikelompokkan ke dalam jenis grandiflora .Sedangkan yang berdaun lonjong diperkirakan masuk ke dalam jenis oleracea .
Panjang daun Portulaca grandiflora kira-kira 2-3 cm. Batangnya bulat berwarna hijau muda, kira-kira sepanjang 10 hingga 15 cm. Di bawah ketiak daunnya terdapat bulu-bulu halus berwarna putih. Mahkota bunganya ganda, seperti bentuk bunga mawar. Warna bunganya pink dan ungu dengan benangsari yang nyaris tidak kelihatan karena tertutup oleh helaian mahkota bunganya. Sedangkan panjang daun Portulaca oleracea hanya 1-2 cm. Mahkota bunganya tunggal. Bentuknya menyerupai mangkuk dengan benangsari yang nampak jelas di bagian tengah bunganya. Warna bunga lebih bervariasi mulai dari pink, jingga, putih sampai kuning. Batangnya bulat berwarna hijau pucat. Ketiak daunnya tidak berbulu.
Hanya tiga bulan Portulaka diperkirakan berasal dari Brasil. Tanaman sukulen dari sukuPortulacaceae atau gelang-gelangan ini tumbuh subur di dataran rendah sampai ketinggian 1.800 mdpl. la memerlukan sinar matahari penuh agar tumbuh bagus dan berbunga meriah. Bunganya dikenal sebagai bunga duduk, berkelompok di ujung cabang sebanyak 2-6 buah. Dia mekar antara jam 8 pagi hingga 11 siang, kemudian segera layu menjelang sore hari. Tapi bunga calon penggantinya telah siap untuk mekar keesokan harinya. Demikian seterusnya. Portulaka merupakan tanaman semusim yang perlu diremajakan setiap 3 bulan sekali. Biasanya setelah lewat 3 bulan tanaman sudah tidak produktif berbunga lagi.
Hymenophyllum sejenis tanaman pakis di daerah pegunungan. Pada habitat aslinya, dia hidup di tempat basa dan sedikit sinar matahari. Tapi ternyata pakis ini dapat juga hidup di Jawa yang udaranya terkenal panas pakis gunung ini memiliki helaian anak daun yang sempit sekali dan tipis seperti selaput berwarna hijau muda. Selintas bentuk keseluruhan daunnya mirip kain renda. Ujung-ujung anak daunnya membelah, dengan kantungkantung spora terletak di bawahnya. Rangkaian daun terdiri dari ranting-ranting daun yang jumlahnya antara 17 sampai 20 buah. Panjang tangkai daun bila direntangkan tidak kurang dari 30 cm. Menurut Rismunandar, yang membawanya ke Jawa, nama latin pakis ini Hymenophyllum junghuhnii dari famili Hymenophyllaceae . Di Jawa tercatat tidak kurang dari 20 jenis Hymenophyllum.
Di Gunung Gede Rismunandar menemukan tanaman ini beberapa bulan lalu di lereng Gunung Gede, tepatnya di daerah yang ketinggiannya sekitar 1000 m dpl, pakis ini tumbuh dengan suburnya. Ini disebabkan substratnya berupa tanah lempung berpasir dan kaya lapukan. pakis ini tumbuh bersama dengan jenis lain di antara pohon-pohon besar dan rindang, sehingga sinar matahari sulit menembus tempat tumbuhnya. Perlu adaptasi begitu ditemukan, tanaman ini segera digali menggunakan golok atau benda tajam lainnya.
Sertakan juga tanah dan akarnya. Lantas masukkan ke kantung plastik, maksudnya agar penguapan dari pakis hutan ini dapat ditekan seminim mungkin. Sesampai di Jawa, langsung dipotkan dengan media yang sengaja dibawa dari alam aslinya. Agar proses pengadaptasiannya cepat, tanaman langsung disiram dan ditempatkan di tempat teduh. Ternyata pakis ini mampu beradaptasi dalam tempo kurang dari satu bulan dengan udara Jawa yang panas.
Penyiraman sangat berpengaruh terhadap suksesnya tanaman ini tumbuh, hingga jangan diabaikan. Lupa menyiram, akibatnya fatal. Tanaman akan mati kekeringan. Jadi, minimal tanaman harus disiram sekali sehari atau harus di-upayakan agar media tanamannya selalu basah dan lembap. Untuk memper-tahankan keindahan daunnya, tanaman perlu dipupuk dengan NPK sesendok teh yang dilarutkan dalam 5 1 air, lantas disemprotkan ke daun dan disiramkan ke medianya.
Hama dan penyakit, Hama yang rajin menyerang daun pakis ini sejenis kutu putih berlilin. Bila serangannya masih ringan, bisa langsung membunuhnya dengan tangan. Tapi bila serangannya hebat, penanggulangannya harus dengan insektisida. Penyakit yang umum menyerang tanaman ini biasanya diakibatkan oleh gangguan fisiologis, misalnya penempatannya yang tidak tepat atau penyiraman yang kurang. Tanaman pakis ini bisa diperbanyak dengan dua cara, yaitu dengan spora dan pemisahan akarnya. Perbanyakan melalui pemisahan akar lebih mudah dari pada lewat sporanya. Bila perawatannya baik, tanaman bisa tumbuh dengan subur meskipun jauh dari udara sejuk pegunungan, seperti yang dipelihara Rismunandar hobiis tanaman hias di Pisangan Lama Jawa Timur.
0 Response to "Mengatasi Kerontokan Pada Buah Mangga"
Posting Komentar