Cara Mengembalikan Kemanisan Jambu Bangkok Di Musim Hujan

Petani Junior ini punya hobi tanam buah-buahan meski terbatas hanya di halaman rumah. Salah satunya adalah Jambu Bangkok yang kebetulan di taruh di dekat tempat mencuci piring serta pakaian. Dulu Jambu Bangkok ini selalu berbuah manis. Eh, tahu-tahu sekarang ini buahnya jadi berubah sepet meskipun masih tetap berair banyak. Kenapa bisa begitu ya ? Apakah mungkin Jambu Bangkok tersebut disulap jadi manis kembali ?

Masalah tempat bertanam Petani Senior kira tidak menjadi soal. Yang penting ditempat tersebut cukup banyak sinar mata-hari. Yang berpengaruh terhadap manis tidaknya buah adalah unsur hara tanah. Selain itu juga saat keluarnya buah. Buah yang ke luar pada musim kemarau cenderung manis, sementara yang keluarnya musim hujan biasanya kurang manis. Untuk itu Petani Senior anjurkan Petani Junior melakukan pemupukan. Pupuknya berupa pupuk buatan. Bisa merupakan pupuk majemuk seperti NPK, bisa juga campuran pupuk ZA, DS dan ZK atau Urea, TSP dan KCI. Dosisnya sekitar seperempat kg yang harus dilarutkan di air lalu disiramkan di sekitar batang Jambu Bangkok. Mudah-mudahan dengan melakukan pemupukan demikian si Jambu Bangkok mau berubah jadi manis kembali. Selain pemupukan, Petani Junior juga perlu melakukan pemangkasan. Dahan serta cabang yang tidak menerima sinar mata hari langsung, sebaiknya Petani Junior buang saja.

Soalnya Petani Senior menduga pohon Jambu Bangkok Petani Junioritu cukup rimbun sebab ditanam di dekat tempat menci piring yang sepanjang tahun selalu basah tanahnya. Selain soal Jambu Bangkok, Petani Junior juga bertanya buku-buku mengenai bercocok tanam buah-buahan. Jumlahnya cukup banyak . Tapi yang cukup lengkap bukunya Pak Kohir Tohir, judulnya Bercocok tanam pohon Buah—buahan. Harganya 3.150 rupiah. Atau bisa juga Bercocok tanam pohon buah-buahan tulisan Atraksi Agro Kasus jilid 1 dan 2. 



Harganya masing-masing 1.250 dan 1.750 rupiah. Petani Juniorjuga tanya kawasan manakah di sekitar Jayapura yang cocok untuk tanaman rambutan, jambu, durian, nangka dan lain-lain ? Begini . Daerah sekitar Jayapura ini semuanya cocok untuk tanaman buah-buahan tersebut. Untuk mendapatkan buku-buku, juga bibit tanaman buah-buahan, Petani Junior dapat berhubungan dengan Tegas di J1. Gunung Pandeglang 111/7 atau Toko buku PT. Penebar Swadaya di Proyek Senen Blok I Lantai 4. Selamat bertanam buah-buahan.

Petani Junior lagi sedih memikirkan pohon jambu bangkok yang sedang Petani Senior. Sudah empat tahun pohon yang berumur sembilan tahun itu, mempersembahkan buah yang betul-betul manis. Sayang sekali akhir-akhir ini dahan-dahan jambu itu mulai patah. Dari tempat patahan itu, tampak bercak hitam membentuk rongga seluas setengah lingkaran dahan itu. Padahal sebelum patah, dahan itu tidak menunjukkan gejala sPetani Senior, sebab selama ini daun dan bunganya tetap tumbuh subur.
Aduh , Petani Senior ikut prihatin atas musibah yang menimpa jambu Bangkok yang sungguh munis itu. Dari tanda-tanda yang Petani Junior berikan, bisa dipastikan musibah itu disebabkan oleh hama kumbang yang menggerek batang. Kumbang ini dalam bahasa Jawa disebut engket-engket meski nama latinnya Batocera rufomalata De Geek, ia cukup besar (3,5 sampai 5 cm) berwarna coklat agak abu-abu. Sungut (antenanya) melengkung ke belakang lebih panjang dari tubuhnya. Pada punggung dekat kepala, terdapat tonjolan mirip sepasang tanduk. Lembaran penutup sayap (elytra) tebal dan mempunyai bintik-bintik coklat hitam. Cobalah Petani Junior meneliti pohonjambu tersebut, kemungkinan be-sar akan menemukan kumbang besar ini. Jangan takut, dia tidak menggigit.

Kalau tidak ketemu kumbangnya, ya mungkin akan ketemu lundinya (uret) yang gemuk, lunak dan putih krem warnanya. Kepalanya coldat tua atau hitarn, tersembunyi di bagian bawah bagian depan badannya. Tubuh uret ini Petani Senior ke belakang Petani Senior menyempit.
Engket-engket ini meletakan telurnya di sela-sela rekahan kulit batang, dan tiga hari kemudian menetaslah lundi yang rakus memakan lapisan dalam dari batang jambu. Seringkali si uret ini membuat terowongan berliku-liku ke atas maupun ke bawah, yang tak teratur bentuknya. Terowongan ini bisa melingkar-lingkar di luar lapisan inti dahan, tapi bisa juga menusuk masuk ke dalam jaringan kayu. Kalau daun dan bunga di atas bagian yang luka, ternyata masih subur, berarti terowongan itu tidak sampai menembus jaringan penghantar cairan dari akar ke daun. Dan itulah. yang terjadi pada pohon jambu .

Cara memberantasnya cukup mudah. Baik kumbang maupun lundinya ditangkapi dan dibinasakan. Batang dan dahan yang terserang sebaiknya dikorek pada bagian-bagian yang luka, lantas kumpulan semua lundi yang tertangkap. Kalau Petani Juniorberkeberatan dengan cara ini, masih ada cara lain.
Yaitu lubang terowongan tadi disuntik dengan cairan karbon bisulfida secukupnya, kemudian lubang tadi ditutup tanah liat atau dempul atau bisa juga disumbat pakai kapas. Kalau tidak ada karbon bisulfida, Petani Juniordapat menggunakan insektisida seperti Phosdrin, Ripcord, atau Cymbush.

Petani Junior yang beralamat di Jayapura ini rupanya hobi juga bertanam buah dalam pot. Sayang, tanamannya berbuah kerdil, malah jeruk nipis dan jeruk limaunya tak mau besar, meski sudah berumur 10 tahun. Jambu bangkok miliknya rajin berbuah, tapi selalu rontok. Lalu karena Petani Junior sebal, cara pemupukan dan perawatan untuk anggur di Tegas, No. 171, mau dicobanya pula untuk tanarnan buahnya. Sekarang tanaman Petani Juniormau dibongkar diganti pot baru, tanah baru, semuanya serba baru dengan maksud supaya berbuah besar. Kan begitu  ?

Sabar ya . Jangan emosi. Bertanam buah dalam pot gampang sekali. Yang perlu diperhatikan masalah tanah, pot dan pupuk saja. Pot misalnya, untuk tanaman buah, carilah pot yang lebih besar dan lebih tinggi, apalagi tanaman buah berakar tunggang. Untuk tanahnya, carilah tanah kebun yang subur, misalnya dari bawah pohon atau rum-pun bambu, dan lain-lain. Untuk Petani Juniortak punya tanah kebun, bisa pula tanah merah atau sedikit liat. Untuk tanah se-rupa ini sebaiknya dicampur dengan pasir, kompos, dengan perbandingan 1 : 1 : 1. Karena tanaman Petani Juniortanaman buah, maka saat pertumbuhan berilah urea atau ZA. Tapi mesti hati-hati. Urea ini bisa membuat tanaman Petani Juniortewas kalau kelewat dosis. Jadi dosisnya 1 sendok makan larutkan dalam air 10 liter.
Supaya berbuah, berilah pupuk buah. Untuk gampangnya berikan saja NPK, dosisnya sama seperti urea, dan berilah sekali seminggu. Dekamon juga baik untuk Petani Juniorgunakan. Sebaiknya, gandasil D diberikan setelah selesai pemupukan, demikian pula gandasil B pada saat mau berbuah. Dengan bantuan pupuk daun tadi, maka pupuk yang diberikan lebih cepat diserap. Insektisida untuk membasmi ulat banyak sekali jenisnya. Tapi coba Petani Junior gunakan Basudin. Kalau tak mempan, masih banyak jenis lain, atau coba Petani Juniorpesan buku "Bercocoktanam dalam pot" dari Nature Today. 

Petani Junior yang berdomisili di kota Buaya ini lagi gandrung labu siam. Alasan Petani Junior karena gemar makan sayur lodeh. Melihat labu siam di pasar dan banyak yang sudah bertunas, Petani Junior tertarik menanamnya. Petani Junior beli 10 biji di pasar Sidoarjo dan 10 biji lagi di kampung orangtua Petani Junior di Jombang. Duapuluh biji labu siam tersebut semuanya langsung ditanam. Tapi dari 20 biji yang ditanam ku ini tak satupun yang jadi menghasilkan labu siam. Petani Junior jadi jengkel karena tak jadi makan lodeh. Lalu Petani Junior bingung, apakah bibit di pasar tak bes, ataukah iklimnya yang terlalu panas mejambung ? Petani Senior jarang sekali menerima surat minta nasehat labu siam. Atau barangkali tak pernah, karena labu siam termasuk tanaman tidak rewel. tanamnya gampang, mudah berbuah meski tak dirawat. Begini , bertanam labu siam itu mudah sekali. Bibit yang sudah bertunas tinggal dimasukkan ke dalam lubang dalam tanah yang sudah dibikin.

Sebelumnya ingat, lantaran labu siam tumbuhnya merambat, buatlah para-para supaya buahnya nanti bergelan-tungan tinggal Petani Junior asyik memetiknya.
Jadi kesimpulan Petani Senior, bahwa bibit yang Petani Junior beli sebenarnya baik supaya tumbuh subur dan berbuah baik, mestinya ditanam di daerah yang lebih tinggi, sekitar 400 m di atas permlikaan laut. Daerah Petani Junioritu terlalu panas dan rendah buat bertanam labu siam. Jadi kalau Petani Juniortak punya daerah lain, tak apalah Petani Junior beli saja di pasar untuk dilodeh.

Petani Junior yang beralamat di Bondowoso ini, punya rumah sehat yang menghadap ke timur. Sayang, tanahnya yang berwarna merah itu banyak dihuni rayap. Sehingga semua tanamannya tak pernah selamat. Cabe, kemangi, dan pepaya yang ditanam di belakang rumah, daunnya keriting, tak mau berbuah, malah banyak yang mati. Tanaman buah hasil cangkokan yang ditanam juga tak pernah berumur panjang dihajar rayap. Lalu Petani Juniorbingung dan hampir putus asa. Kok di depan rumah subur, di sam-ping dan belakang tidak ?

Begini ku yang manis. Barangkali tanah di seputar rumahmu subur. Itu terbukti menurut Petani Juniordi pekarangan depan semua tanaman tumbuh subur. Tapi yang di belakang dan samping ru-mah mungkin kurang sinar dan kalau datang hujan airnya tak mengalir lancar alias tergenang. Tanah seperti ini sungguh subur bagi perkembangbiakan rayap, apalagi kalau dulunya tempat Petani Junior itu bekas penebangan kayu, sehingga bibit rayap sudah banyak di dalam tanah. Ada kemungkinan pula rayap-rayap ini yang menghajar akar-akar tanaman. Karena tanamannya kecil tak berbatang seperti tanaman buah, akarnyalah yang diputusi rayap.
Menurut Petani Senior, sebaiknya pekarangan samping dan belakang rumah Petani Junior yang tertutup pohon dikurangi, agar kena sinar matahari, dan dibuat saluran mencegah air genangan pada musim hujan. Untuk pekarangan belakang rumah, karena rumah Petani Juniormenghadap ke timur, sebaiknya diusahakan jangan ditutupi apapun lagi. Sekedar mengurangi serbilan rayap biadab ini coba lakukan sebagai berikut : semua pekarangan Petani Junior dicangkul dalam-dalam lalu biarkan terkena sinar matahari. Atau lebih baik kalau diberi insektisida seperti Agrolene (baca petunjuk dibungkusnya). Perlakuan yang berulang-ulang seperti ini dijamin bisa membuat ku berhasil ber-cocoktanam menyalurkan hobi. Sekian ya . 

WARNANYA kelabu gelap hampir-hampir hitam, tubuhnya ramping kecil, panjangnya 2/2 sampai 3 milimeter. Perutnya tidak menggembung, tapi memanjang seperti tabung, sepasang sayap berbentuk delta yang lebar membuat lalat Sciara ini gampang berpindah tempat. Sementara ketiga pasang Petani Seniornya, nampak terlalu panjang menopang badan yang amat kecil itu. Melihat sekilas, lalat ini sama sekalis tidak mempunyai kemiripan dengan jenis-jenis lalat yang kita kenal selama ini, akan tetapi malah sangat mirip dengan nyamuk.

Mengeriap seperti benang-benang halus, ulat-ulat Petani Senior itu menetas dari gerombolan telur yang diletakkan di sekeliling batang tanaman, dan kemudian merayap menggerogoti kulit akar yang lunak.Memberantas lalat yang mirip nyamuk ini cukup mudah. Semprotan insektisida golongan spectraside, misalnya malathion dan diazinon, dengan konsentrasi rendah (larutannya jangan terlalu kental). Penyemprotan dilakukan tiap tiga atau empat minggu sekali, pada permukaan tanah atau tempat-tempat lembab di dalam ruang rumah kaca. Jagalah agar tanah selalu kering, dengan jalan mencegah meluapnya air siraman.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Cara Mengembalikan Kemanisan Jambu Bangkok Di Musim Hujan"

Posting Komentar